Kamis, 03 April 2014

The Right Mindset

Ada sebuah cerita yang dimuat di buku Rich Dads Poor Dads, yang sangat bagus untuk disimak bagi mereka yang ingin merintis sebagai pebisnis.

Ceritanya, sebuah perusahaan sepatu di AS ingin memperluas pemasarannya di Afrika. Dikirimkah seorang konsultan untuk meneliti potensi pasar di benua hitam itu. Begitu turun dari pesawat, si konsultan ini jalan-jalan di sekitar bandara. Ternyata, tidak ada satupun orang Afrika yang memakai sepatu. Segera dia kirim berita: "tidak usah membuka pasar di Afrika. tidak ada orang memakai sepatu di sini".

Tidak puas, perusahaan mengirim konsultan lain. Sama, yang dilihat konsultan ini. Tak ada orang Afrika pakai sepatu. Konsultan ini segera mengirim berita "potensi pasar luar biasa!belum ada yang memakai sepatu di sini".

Moral dari cerita di atas adalah, situasi yang sama akan menghasilkan persepsi berbeda, jika dilihat oleh orang yang memiliki mindset berbeda.

Konsultan pertama adalah orang yang lebih suka berbuat seperti apa yang sudah diperbuat orang lain. sedangkan konsultan kedua adalah sebaliknya. dia lebih suka berbuat apa yang belum dilakukan orang lain.

 Bagi teman-teman yang berminat jadi pebisnis, ada baiknya mulai berfikir spt konsultan kedua ini. Selalu menganggap hambatan sbg peluang.


==========================================================================





Saya teringat cerita di atas pada waktu ngobrol sama teman lama tentang bisnis Oriflame yang sudah dijalankan selama 2.5 tahun ini. Dia lumayan takjub kalau saya bisa mencapai level Director di Oriflame. Mungkin karena dulunya saya ini gak ada latar belakang sales sama sekali, dulunya saya itu programmer, kerjaannya seputar bikin program komputer, nyari bugs alias kutu di program, testing dll. Sedangkan teman saya ini latar belakangnya sales dan marketing, dia pernah mencoba jadi member Oriflame. Komentarnya adalah susah jual produk Oriflame, belum ketemu pangsa pasarnya. Sounds familiar? :)


Yang tinggalnya di kota seperti Jakarta bilang susah, tapi banyak juga yang dengan mudahnya dapat orderan lebih dari target 600ribu per bulannya. 
Yang tinggalnya di daerah juga ada yang bilang susah, tapi banyak juga yang orderannya luber-luber.
Jadi apa yang membedakan mereka? Lokasi sama tapi hasil beda.
Menurut saya ya mindset, cara berpikirnya yang beda.

Yang berhasil pastinya dari awal sudah memutuskan untuk melihat dari sudut pandang bahwa jual produk Oriflame itu mudah, jenis produknya aja ada lebih dari 500 macam dari ujung kepala sampai ujung kaki, untuk tua dan muda, pria maupun wanita bahkan anak-anak dan bayi juga ada produknya. Pangsa pasarnya luas sekali kan. Selama orang masih mandi yaa produk Oriflame pasti bisa dijual hehehe.




Kalau dari awal mindset nya sudah susah, gak ada pangsa pasarnya, mahal dst yaa akhirnya hasilnya akan seperti itu juga. You are what you think. Kalau mau berhasil ya pikirkan mudah, pangsa pasar kalau emang belum ada karena belum kenal Oriflame ya kita ciptakan, kita kenalkan dengan produk Oriflame. Makanya waktu kita baru gabung, biasanya upline akan sarankan untuk coba pakai produknya. Kenapa? Karena lebih mudah menjual produk yang kita juga yakini kualitasnya karena jadinya adalah sharing bukan sekedar jualan. Seperti kita mempromosikan restoran bakmi yang enak, padahal kita gak dibayar sama restorannya, tapi kalau kita suka dengan bakminya pasti akan kita share ke temen-temen dengan antusias kan.



So let's change our mindset :)

Desiana Tjhin
Director / Qual Gold Director
08111905157
PIN BB : 75067CDD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar