Kamis, 10 September 2015

Berkomunikasilah dengan Rasa dan Empati ala Alvin Adam

Waktu maki umumin bakalan ada training tentang cara berkomunikasi dengan Alvin Adam, saya langsung senang banget, udah pasti harus ikutan. Soalnya saya ngefans banget sama mas Alvin ini dengan acaranya Just Alvin di Metro TV. Cara mas Alvin mendekati narasumber sampai mereka bisa rileks dan terbuka sekali dengan mas Alvin itu bikin kagum. Selebritis-selebritis yang diundang dijadikan seperti temannya jadi mereka nyaman banget berbicara apapun di acaranyaa. Ilmu ini penting banget kan buat kita bersosialisasi apalagi di bisnis Oriflame yang selalu berhubungan dengan manusia. Gimana caranyaa kita bisa membuat prospek dan downline kita nyaman berkomunikasi dengan kita.

Ternyata kuncinyaa adalah di Empati. Kita harus bisa menempatkan diri kita di posisi lawan bicara kita jadi menghakimi atau judging orang lain itu sangat tidak disarankan karena akan membuat orang lain merasa tidak nyaman dengan kita dan akhirnyaa kabur deh. Dalam berkomunikasi juga pastikan ada eye contact, sentuh hatinyaa. Jadilah pendengar dan pemerhati yang baik serta lakukan semua itu dengan tulus (sincere) , bukan dibuat-buat.

Mas Alvin juga cerita kalau dari kecil emang dibiasakan oleh orang tuanya untuk selalu mendengarkan cerita kegiatan sehari-hari papa mamanya dan sebaliknya mas Alvin juga cerita tentang sekolah dan seharian itu ngapain ajaa. Jadi memberikan ide buat saya untuk selalu membiasakan anak-anak saya untuk saling bercerita juga nih, ini sepertinya aktivitas yang baik untuk dijadikan kebiasaan dalam keluarga. Kebiasaan ini melatih kita untuk berbicara dengan gaya dan bahasa sendiri, apa adanya tanpa jadi orang lain. 

Boleh kita terinspirasi dengan orang-orang yang sudah sukses seperti mas Alvin dulu juga sampai hafal para seleb pembawa acara seperti Tantowi Yahya , Oprah Winfrey, Jay Leno, dll tapi bukan berarti kita jadi penjiplak atau copy cat yaaa. Sama halnya di bisnis Oriflame ini , kita tidak akan bisa jadi orang lain, just be yourself and be the best version of you. Jangan jadikan kekurangan kita sebagai penghambat kemajuan kita. Contohnyaa mas Alvin sudah sedari kecil memakai kacamata dan sekarang ini minusnya sudah lumayan besar sehingga kalau gak pakai kacamata atau soft lenses udah pasti gak keliatan apa-apa. Dulu jaman masih jadi model catwalk , mas Alvin akan datang beberapa jam sebelumnya untuk menghafal sudut-sudut panggung karena kan pada waktu jalan di panggung pastinya gak pakai kacamata tuh, mau gak mau harus dihafalin supaya nanti jalannya lancar. Dan ternyata dengan disiasati seperti itu hasilnya bagus banget. Begitu juga di bisnis kita ini yaa, kalau kita emang punya kekurangan dalam hal ngomong sama orang ya solusinya bukan dengan cara meratapi kekurangan itu tapi yaa belajar dong mengatasi hal itu. Kekurangan itu pun pada akhirnya malah menjadi sesuatu hal yang menguntungkan untuk mas Alvin 15 tahun kemudian dengan terpilihnyaa beliau menjadi brand ambassador salah satu optik terkenal. Sekarang jadinyaa kacamatanyaa di supply gratis deh :)

Lakukan hal yang terbaik di masa sekarang tanpa perlu memusingkan hasil akhirnyaa. Kita tetap perlu punya goal atau target tapi jangan dipikirkan terus dan dikuatirkan terus. Usaha yang terbaik, kerja keras, nikmati prosesnya dan hasilnyaa akan bisa kita nikmati pada akhirnya. Lupakan masa lalu. Jangan kuatirkan apa yang belum terjadi dan jangan pernah punya pikiran yang buruk. Biasanya kan belum apa-apa kita udah kuatir dulu yaa, bisa gak yaa? Laku gak ya dagangan saya? Ditolak gak yaa sama dia? Milikilah pikiran yang positif maka hasilnyaa pun akan positif, kalau belum apa-apa udah mikirnya buruk yaa kejadian deh. Jangan mendahului Tuhan. Tuhan kasih kisi2 supaya kita bisa melihat dengan tulus , dengan kalbu.
Dapat cobaan artinya makin bagus. Artinya kita mesti bergerak. Abis ini kita mesti ngapain setelah mendapatkan cobaan ini?

Biasanya masalah kita dalam berkomunikasi kan kita tidak percaya diri yaa. Menurut mas Alvin biasanya tidak percaya diri karena kita tidak tahu tujuan kita apa? Niat kita apa?  Jadi , kembali lagi ke NIAT. Ngerjain bisnis Oriflame ini untuk apa? Untuk siapa ?

Goal mas Alvin sederhana :Bahagiakan orang lain , keluarga , dan taat di jalan Allah. Insha Allah bismillah usaha keras dengan ijin Allah maka semua jalan akan terbuka untuk kita. Niat seperti surat yaa , jangan sampai salah alamat. Niat kita harus tulus, sincere maka niscaya akan terbuka jalannya untuk kita. 

IMAGE itu juga penting sehingga orang bisa percaya sama kita. Contoh kecilnyaa coba lihat dulu status di Facebook-nya, apakah masih sering galau, suka negative thinking? Gimana orang bisa berminat menjadi partner bisnis kita kalau kita sendiri ajaa bukan orang punya image positif.

Tadi mas Alvin juga sharing kalau product knowledge sangat penting, jadi harus rajin belajar, apalagi jaman sekarang ini ilmu ada dimana-mana, mau cari informasi apa saja tinggal kita buka google, ketik kata kuncinya maka akan keluar semua tuh artikel-artikel yang berhubungan dengan itu. Tadi aja saya salut mas Alvin tahu produk-produk Oriflame berikut kandungannya loh. Padahal mas Alvin bukan konsultan Oriflame jadi kita jangan mau kalah dong yaa. Modalnya cuman riset di Internet aja padahal. Knowledge is power katanyaaa. 

Trus selalu membuka diri pada peluang yang ada, gerak cepat jugaa, peluang ada dimana-mana. Keren banget dehhh training hari iniii. Gak rugi investasi waktu 2 jam di hari libur. Pasti akan berguna di masa depan. 

Thanks Mas Alvin Adam 
Thanks Mbak Nuning yaa yang sudah membuka jalan jadi bisa ngundang mas Alvin
Thanks untuk para panitia yang udah menyiapkan acaranyaa
Thanks Maki 




Kenapa Saya harus jadi Diamond?


Beberapa waktu yang lalu saya terima surat pengumuman dari sekolahnya Adel yang meminta orang tua untuk mengumpulkan CD yang isinya foto bayi , foto sekarang dan foto keluarga. Karena permintaan ini maka mulailah saya membongkar arsip foto Adel yang tersebar di beberapa tempat. Jadinya malah saya bernostalgia, betapa waktu cepat berlalu banget yaa. 6 tahun yang lalu Adel masih bayi, kerjaannya masih seputar nenen, tidur , pipis dan pup aja. Sekarang udah bisa diajak ngobrol, udah banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mamanya harus siap menjawab.

Tahun ini juga Adel akan masuk SD, yang tentunya ini butuh biaya yang tidak sedikit. Saya terbiasa melihat papa mama saya selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Sedikit banyak ini mempengaruhi cara saya membesarkan anak-anak saya. Untuk anak-anak, saya berprinsip harus yang terbaik, apalagi pendidikan.  Saya harus bisa memberikan pendidikan yang terbaik yang tentunya versi saya yaaa. Karena pernah suami saya berdiskusi sama tetangga kita soal sekolah, tetangga kita itu bilang Sekolah A terbaik menurut dia yang suami saya trus kurang setuju. Saya bilang ke suami yaa tentu ajaa versi terbaik masing-masing orang beda lah, gak bisa kita samakan. Tiap orang punya kriteria masing-masing, gak ada yang salah dan gak ada yang benar. Pendidikan yang bagus itu butuh biaya yang tidak sedikit. Jadi yaa saya harus mengusahakannya.

Nah ini ajaa baru satu nih alasan kenapa saya harus jadi Diamond Director di Oriflame.
Buat yang belum paham success plan Oriflame, saya coba jelaskan yaa apa saja yang didapat seorang Diamond Director Oriflame :
  1. Penghasilan per bulan 30-40 juta
  2. Mendapatkan Cash Award 42 juta
  3. Car Program : Honda New CRV
  4. Undangan Seminar Director dan Gala Dinner
  5. Travelling 2x setahun
Wah baru ngetik ajaa nih udah bikin ngiler membayangkannya , punya penghasilan per bulan 30 juta itu enak banget yaa, bikin saya lebih leluasa mengatur keuangan keluarga. Saya bisa kasih uang bulanan ke mama secara rutin yang sekarang ini terus terang belum bisa saya penuhi secara rutin. Belum lagi pas mama saya mengalami masalah dengan pendengarannya yang butuh biaya lumayan besar jumlahnya, saya dan adik saya benar-benar harus bekerja keras supaya mama cepat bisa dibantu dengan alat bantu pendengarannya. Bukan karena alatnya yang mahal tapi karena penghasilan saya yang belum cukup besar, pe-er nih buat saya supaya memperbesar pendapatan. Mama saya sih gak pernah minta apa-apa, justru kalau saya kasih uang malah komennya gak usah, buat anak-anak aja, mama masih ada. Bener-bener gak mau nyusahin saya tapi masa buat mama sendiri aja perhitungan sih, dulu waktu saya kecil, mana ada mama hitung-hitungan kayak gitu kan, apapun diusahakan buat anak-anaknya.

Kadang saya pernah mendapat pertanyaan dari teman-teman apa gak capek tuh udah ngantor dari Senin – Jumat, berangkat pagi dan sampai rumah sudah malam, ditambah lagi mengerjakan Oriflame yang wiken pun saya alokasikan untuk mengerjakan bisnis ini. Ya gimana saya mau ngeluh capek, kalau mama saya saja yang umurnya tahun ini mau 63 tahun masih bekerja keras untuk bikin otak-otak atau bawang goreng untuk dijual? Mama saya dari usia muda sudah kerja. Dulu tahun 60an sekolahnya ditutup sehingga mama tidak lanjut lagi sekolah, kalau gak salah hanya sampai SMP aja. Dulu papa mamanya buka warung kelontong gitu di daerah Mangga Dua tapi trus kena gusur. Mulai kerja di pabrik benang dulu trus pindah ke kantornya karena kemampuannya bicara dan menulis dalam bahasa Mandarin. Berangkat pagi ke kantor trus sore jam 4-5 sudah sampai di rumah lagi karena kantornya dekat dengan rumah waktu itu. Kerja puluhan tahun juga tidak ada jaminan yaa, karena mama saya mengalaminya. Begitu perusahaannya kolaps karena kesulitan keuangan sehingga harus tutup, mama saya di PHK tanpa mendapat pesangon apapun. Udah puluhan tahun kerja, tiba-tiba gak ada kegiatan dan gak ada pemasukan dong, mama saya putar otak untuk menghasilkan uang. Mulai dari belajar bikin brownies kukus trus bikin kue kering sampai otak-otak. Saya lihat sendiri gimana mama saya belajar bikin semua itu, semuanya melewati proses.

Mama saya orang yang luar biasa, gak pernah mengeluh walaupun sampai sekarang harus capek-capek bikin otak-otak buat dijual. Tapi saya pingin bantuin mama saya supaya gak usah ngoyo banget jualannya, jualan ya cuman untuk mengisi waktunya saja. Makanyaa saya musti bisa jadi Diamond Director supaya bisa punya budget untuk kasih ke mama lebih juga supaya bisa ajak mama jalan-jalan karena mama hobinya dari dulu tuh travelling. Dulu tiap liburan sekolah, kita pasti diajak liburan. Sampai-sampai kita pernah ke Tana Toraja, Manado, Ujung Genteng, Padang, Medan, Lampung, dll.
Jadi Diamond tuh mudah gak sih? Ya kalau lihat reward yang dikasih sih pastinya tidak semudah membalikan telapak tangan. Kalau semudah itu pastinya hadiahnya bukan Honda New CRV, bisa jadi hanya sepeda ajaa hehehhehe.  Kalau saya baca, Diamond itu terbentuk setelah melewati  banyak tekanan dan suhu yang tinggi. Makanyaa berharga banget batu intan itu. Saya kira begitu juga seorang Diamond Director.

Saya ini dulunya orangnya takut dan malu kalau bertemu orang baru makanya sampai ada kesan kalau saya itu GALAK, JUDES, menyeramkan hahhahaha. Ini sampai-sampai ada cicit saya yang komen kalau dulu dia parno sama saya hanya karena dengar saya ini menakutkan hahahha. Sampai segitunyaa yaaa. Tapi itu dulu , sekarang saya berusaha mengubah diri sendiri, lebih berani menghadapi orang baru, saya kira ini semua karena saya gabung dengan komunitas positif Oriflame yang mendorong saya untuk selalu lebih baik tiap harinya. Orang kayak saya ajaa bisa yaa jadi Director, yang katanya kaku dan gak punya banyak teman, yaa soalnyaa di Oriflame ini kita diarahkan untuk menggali kelebihan kita dan diasah terus kemampuan kita.

Oh yaa satu lagi nih kalau saya jadi Diamond Director, saya bisa bantu suami saya juga buat wujudkan impiannya untuk punya outlet cream puff nya dia. Dulu waktu saya kenal suami pas jaman masih kuliah padahal gak ada tanda-tanda dia suka dan tertarik dunia baking. Entah kesambet apa yaa, tiba-tiba 3 tahun yang lalu dia mulai menunjukan ketertarikannya untuk bikin kue dengan minta ijin pinjam otang mama saya. Dilanjutkan dengan ijin mau kursus bikin kue dengan harga yang fantastis menurut saya. Saya mendukung dengan catatan harus menghasilkan uang (istri matre hahhahaha). Eh ternyata bener aja yaa, passion-nya dia disini. Dia sampai betah tuh begadang nontonin cara bikin kue di youtube, belum lagi begadang juga panggang-panggang kue. Sebagai istri yaa tentu saya mendukung banget yaaa. Kesuksesan dia juga kan kesuksesan saya. Selama ini saya menjalankan Oriflame dan bisa mencapai level sekarang ini juga karena dukungan dia kan. Dengan memberikan ijin kalau saya ngider kesana kemari ikut training atau ketemu jaringan trus juga nganterin kalau dia sempat atau ke JNE buat kirim-kirim hehehhe.

Jadi mumpung masih muda saya ingin memanfaatkan waktu saya sebaik-baiknya untuk membantu orang-orang yang saya sayangi terutama mama yaa, karena umur kan tidak ada yang bisa menebak. Seperti papa saya yang tiba-tiba sakit berat dan hanya 1 minggu berlalu sejak sakit langsung meninggal. Saya tuh lagi kejar-kejaran sama waktu, dengan umur saya, umur mama saya, umur anak saya juga, bukan lagi lomba cepet-cepetan sama orang lain. Jadi buat saya tidak ada waktu untuk menggalau ria. Setiap saat saya gunakan waktunya untuk bisa lebih dekat lagi meraih impian-impian saya ini. Tidak ada kenyamanan juga pada saat kita mau tumbuh dan berkembang, sama seperti rasa tidak nyaman di bayi yg sedang mengalami pertumbuhan gigi. Kasih contohnya bayi yg tumbuh gigi soalnya sekarang masih punya baby Reno yang  terkadang uring-uringan karena sedang mengalami ketidaknyamanan di bagian mulutnya, ada beberapa gigi mungil yang mendesak mau keluar dari gusinya.

Live your live to the fullest.


Desiana Tjhin
Independent Oriflame Director on the way to Senior Gold Director
Jaringan Executive Director YULIA RIANI/ANDRI WIBOWO