Selasa, 22 April 2014

Beauty Demo di Tambun

Ada yang tahu Tambun dimana? Hehheeh
Dulu sih pasti saya gak tau ini dimana dan dengar-dengar tahun 1999 itu masih rawa-rawa di daerah sana tapi sekarang sih udah rame.
Tambun itu di Bekasi teman-teman. Rumah saya sekarang juga di daerah Tambun ini. Kebetulan cicit saya mbak Evi juga tinggal di daerah Tambun.

Hari minggu ini saya dan anak saya Cici Theresia berkesempatan diundang oleh Mbak Evi ke rumahnya untuk mengadakan sharing manfaat bisnis kita ini sekalian beauty demo ngajarin ibu-ibu disana cara berdandan yang benar dan bikin tambah cantik.

Cici Theresia ini rumahnya di Serpong loh jadi ke Bekasi itu lintas 2 propinsi yaa, lewatin Jakarta lalu masuk Bekasi itu udah Jawa Barat hehhehee. Dari rumahnya capcus jemput saya dulu di rumah untuk sama-sama samperin rumahnya Mbak Evi. Saya bawa perlengkapan seperti biasa katalog bulan ini , flipchart OOM, sample produk-produk Oriflame buat dicobain para peserta. Kali ini juga sekalian angkut baby Reno soalnya di rumah gak ada yang jagain. Biar sekalian baby Reno dari kecil sudah tahu kerjaan mamanya ngapain hehehee.

Sambil jalan sambil kita kontak-kontakan sama Mbak Evi minta petunjuk arah. Akhirnya sekitar 45 menit sampai juga di rumahnya. Udah ditungguin di depan perumahannya supaya bisa nunjukin jalan menuju rumahnya.

Sampai rumahnya peserta belum hadir karena emang janjinya jam 2. Kita persiapan dulu , ngobrol-ngobrol tentang acara kita nantinya mau gimana. Gak lama kemudian mulai berdatangan ibu-ibu yang mau ikutan belajar tentang cara make up. Saking sibuknya dan serunya jadi kelupaan foto para pesertanya. Mbak Evi juga udah sediakan soto buatan sendiri loh. Salut sama Mbak Evi, semuanya diurus sendiri. Anaknya ada 4 teman-teman hehhehe. Rumah diurus sendiri, masak juga dikerjakan sendiri, gak pake asisten katanya. Sempat ngajar pramuka juga trus sekarang kerjain Oriflame untuk mewujudkan kebebasan finansial katanya. Mantap Mbak Evi, pasti bisa!

Cici Theres mulai mengeluarkan perlengkapan make up nya yang lengkap banget dan ngajarin step by step dandan yang benar. Mulai pada nanya-nanya juga, gimana cara pakai eye liner , gimana pemakaian foundation, trus ternyata pakai bedak itu paling terakhir, selama ini ibu-ibu itu pakainya bedak dulu baru pake blush on pantesan kok gak nempel katanya hehehhe. Trus disuruh cobain penjepit bulu matanya Oriflame, wah mbak model nya langsung bilang beda yaa sama yang biasa saya pakai, ini mah empuk katanyaa. Iya dong Oriflame gitu loh.


Beraksi make over model
Beraksi make over model
Sang Model
Sang Model

Lalu ditunjukin juga Maskara Oriflame disuruh pakai sendiri. Bagusnya maskaranya itu pas pemakaian kedua tidak menggumpal jadi enak deh dipakainya. Ini foto before dan after nya nunggu Mbak Evi hehehhe. Tadi kelewatan di foto soalnya sambil gendong baby Reno.

Setelah selesai di make over lalu sesi tanya jawab, ada yang nanya masalah kulit berminyak lalu flek di wajah semua ada solusi produk nya di Oriflame. Trus kita juga menjelaskan tentang peluang bisnis yang ditawarkan Oriflame. Yang mau jualan bisa, yang mau dapat lebih dari untung 30% yaa juga bisa.

Ada yang bilang juga saya GAPTEK mbak. Gpp gaptek mbak, yang penting mau berubah dan mau belajar karena gaptek itu bisa disembuhkan kok jadi gak usah takut. Apalagi ternyata di rumahnya mbak itu sudah ada fasilitasnya jadi tinggal dikembalikan ke diri sendiri mau belajar atau tidak. Yang gak punya fasilitas juga gak usah berkecil hati karena warnet bertebaran dimana-mana, dengan modal 5000 per jam sudah bisa berselancar di dunia maya. Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Akur kan ya teman-teman :)

Ada yang nanya apakah ada target kalau jadi member Oriflame? Kalau misalnya sepi gak ada yang beli gimana?
Target di Oriflame itu kita sendiri yang tentukan. Gak ada hukumannya kok kalau gak mencapai target, lah kita sendiri yang bikin. Yang rugi kalau target tidak tercapai ya kita juga. Jadi balik lagi ke kita, mau dapat apa dengan gabung di Oriflame? Mau dapat berapa dari Oriflame? Kalau sepi ya kita ramein dong yaa, jemput orderan, Oriflame kan produknya kebutuhan sehari-hari, selama orang masih mandi yaa pasti akan ada yang beli, jadi gak usah kuatir.




Selama acara, sempat hujan juga tapi untungnya peserta tetap semangat untuk belajar. Sayangnya kita gak sempat foto rame-rame karena rata-rata semua bawa anak dan anak-anaknya sudah minta pulang hehhehe. Jadi kita foto-foto sendiri ajaa deh. 


Terima Kasih yaa Mbak Evi atas inisiatifnya mengadakan beauty demo di rumahnya padahal itu hari libur.
Terima Kasih juga untuk cici Theresia yang udah nyamperin jauh-jauh dari Serpong trus dibawain waffle juga lagi.

Sukses untuk kita semua yaa. So proud of you all.
Jadi ketagihan ngadain acara lagi kan Mbak Evi?


Hasil Make Over
Hasil Make Over

Desiana Tjhin
Director / Qual Gold Director
08111905157
PIN BB : 75067CDD

Kamis, 03 April 2014

The Right Mindset

Ada sebuah cerita yang dimuat di buku Rich Dads Poor Dads, yang sangat bagus untuk disimak bagi mereka yang ingin merintis sebagai pebisnis.

Ceritanya, sebuah perusahaan sepatu di AS ingin memperluas pemasarannya di Afrika. Dikirimkah seorang konsultan untuk meneliti potensi pasar di benua hitam itu. Begitu turun dari pesawat, si konsultan ini jalan-jalan di sekitar bandara. Ternyata, tidak ada satupun orang Afrika yang memakai sepatu. Segera dia kirim berita: "tidak usah membuka pasar di Afrika. tidak ada orang memakai sepatu di sini".

Tidak puas, perusahaan mengirim konsultan lain. Sama, yang dilihat konsultan ini. Tak ada orang Afrika pakai sepatu. Konsultan ini segera mengirim berita "potensi pasar luar biasa!belum ada yang memakai sepatu di sini".

Moral dari cerita di atas adalah, situasi yang sama akan menghasilkan persepsi berbeda, jika dilihat oleh orang yang memiliki mindset berbeda.

Konsultan pertama adalah orang yang lebih suka berbuat seperti apa yang sudah diperbuat orang lain. sedangkan konsultan kedua adalah sebaliknya. dia lebih suka berbuat apa yang belum dilakukan orang lain.

 Bagi teman-teman yang berminat jadi pebisnis, ada baiknya mulai berfikir spt konsultan kedua ini. Selalu menganggap hambatan sbg peluang.


==========================================================================





Saya teringat cerita di atas pada waktu ngobrol sama teman lama tentang bisnis Oriflame yang sudah dijalankan selama 2.5 tahun ini. Dia lumayan takjub kalau saya bisa mencapai level Director di Oriflame. Mungkin karena dulunya saya ini gak ada latar belakang sales sama sekali, dulunya saya itu programmer, kerjaannya seputar bikin program komputer, nyari bugs alias kutu di program, testing dll. Sedangkan teman saya ini latar belakangnya sales dan marketing, dia pernah mencoba jadi member Oriflame. Komentarnya adalah susah jual produk Oriflame, belum ketemu pangsa pasarnya. Sounds familiar? :)


Yang tinggalnya di kota seperti Jakarta bilang susah, tapi banyak juga yang dengan mudahnya dapat orderan lebih dari target 600ribu per bulannya. 
Yang tinggalnya di daerah juga ada yang bilang susah, tapi banyak juga yang orderannya luber-luber.
Jadi apa yang membedakan mereka? Lokasi sama tapi hasil beda.
Menurut saya ya mindset, cara berpikirnya yang beda.

Yang berhasil pastinya dari awal sudah memutuskan untuk melihat dari sudut pandang bahwa jual produk Oriflame itu mudah, jenis produknya aja ada lebih dari 500 macam dari ujung kepala sampai ujung kaki, untuk tua dan muda, pria maupun wanita bahkan anak-anak dan bayi juga ada produknya. Pangsa pasarnya luas sekali kan. Selama orang masih mandi yaa produk Oriflame pasti bisa dijual hehehe.




Kalau dari awal mindset nya sudah susah, gak ada pangsa pasarnya, mahal dst yaa akhirnya hasilnya akan seperti itu juga. You are what you think. Kalau mau berhasil ya pikirkan mudah, pangsa pasar kalau emang belum ada karena belum kenal Oriflame ya kita ciptakan, kita kenalkan dengan produk Oriflame. Makanya waktu kita baru gabung, biasanya upline akan sarankan untuk coba pakai produknya. Kenapa? Karena lebih mudah menjual produk yang kita juga yakini kualitasnya karena jadinya adalah sharing bukan sekedar jualan. Seperti kita mempromosikan restoran bakmi yang enak, padahal kita gak dibayar sama restorannya, tapi kalau kita suka dengan bakminya pasti akan kita share ke temen-temen dengan antusias kan.



So let's change our mindset :)

Desiana Tjhin
Director / Qual Gold Director
08111905157
PIN BB : 75067CDD

Cuap-cuap di Webinar

Webinar itu apaan sih?
Buat temen-temen yang baru pertama kali mendengar istilah ini, saya coba jelaskan yaa.

Webinar itu web based seminar. 
Ini adalah teknologi yang memungkinkan kita untuk melakukan presentasi, workshop , seminar yang dilakukan lewat Internet. Peserta seminar bisa mendengar suara orang yang menjadi pembawa materi juga bisa melihat videonya secara LIVE alias secara langsung. Trus bisa dilakukan secara interaktif jadi peserta bisa tanya jawab, memberikan komentar juga. Gak perlu kumpul di satu lokasi trus ikutan kelasnya. Pesertanya bisa ada dimana saja yang penting ada koneksi Internet.

Fasilitas ini sering banget digunakan di kantor saya. Tujuannya adalah COST SAVING alias ngirit alias hemat. Misalnya untuk mengikuti training, karyawan gak perlu diterbangkan ke luar negri untuk ikutan. Jadi hemat biaya tiket pesawat, hotel, uang saku. Cukup menggunakan webinar ini udah bisa ikutan training. Trainer nya bisa jadi ada di Singapura sedangkan para pesertanya ada di Jakarta. Atau untuk meeting jarak jauh juga sering digunakan.

Yang saya tidak sangka ternyata di bisnis saya, Oriflame juga ikutan menyediakan fasilitas ini. Awalnya grup d'BCN yang suka mengadakan training lewat Webinar. Wah saya pikir canggih banget yaa, selalu yang terdepan masalah penggunaan dan pemanfaatan teknologi. Trus tidak lama kemudian manajemen Oriflame juga gak mau ketinggalan dong memberikan training lewat Webinar. Soalnya member Oriflame kan tersebar dimana-mana, banyak yang lokasinya jauh dari kantor cabang jadi gak bisa sering-sering ikutan training offline di cabang atau untuk yang sibuk mengurus keluarga juga akhirnya bisa update ilmunya dengan ikutan training-training rutin via Webinar.

Yang paling gres ini, bulan Maret Jaringan Yulia Riani mengadakan training perdana via Webinar juga. Horeeee!!!
Kalau kata eyang maki, EMBRACE CHANGE. Ada hal baru yaa kita coba dulu, walaupun deg-degan , bingung, mules dsb. Semua Director and up nya kebagian jatah untuk bawain training. Tiap hari ada 3 orang yang bergiliran ngomong , mengudara di Webinar. Saya kebetulan kebagian di hari pertama.

Disuruh siapin 5 slide aja untuk sharing tentang pengalamannya menjalankan Oriflame selama ini. Okee buat slide sambil kadang gendong baby Reno yang sudah mulai bobo siangnyaa gak bisa lama-lama. Kadang sambil nyusuin juga ikutan training atau bawain training. Cuman di Oriflame yang bisa seperti ini hehhehe.

Sampailah di hari H-nya. Udah pede kalau laptop ada built-in mic nya dan udah pernah dites juga kalau berfungsi dengan baik. Saya dapat giliran terakhir. Eh begitu giliran saya ternyata kok suaranya tidak terdengar katanya. Wah gimana ini, mulai agak panik tapi berusaha tenang. Baby Reno yang sudah anteng bobo tau-tau bangun jadi sambil gendong sambil mikir dan ngetes-ngetes mic. Coba pake earphone yang ada mic nya tapi ternyata laptop gak ada colokan untuk mic nyaa. Keluar kamar deh untuk minta bantuan ke kamar sebelah nanya apa punya mic. Sementara itu peserta masih pada semangat nungguin sambil nyemangatin supaya tidak menyerah. Pastiiii tidak akan menyerah dong, harus dicoba terus sampai bisaa. Eh ternyata dengan kengototan kita semua, akhirnyaa dapat juga mic nya dan berhasil mengudara untuk pertama kalinya di Webinar.

Lucu juga ternyata yaa kalau kita jadi yang ngomong di Webinar , kita gak bisa denger suara kita sendiri. Mungkin sama seperti penyiar radio kali yaa. Cuap-cuap sendiri hihihihi. Seru banget. Saya ngomong, peserta nimpalinnya dengan ngetik komen di bagian Chat. 

Kalau gak karena gabung Oriflame, mungkin saya gak akan pernah merasakan jadi pembicara di Webinar.

Thanks Oriflame.
Thanks d'BCN.
Thanks Eyang Maki.

Selalu ada hal baru tiap harinyaa.

Desiana Tjhin
Director / Qual Gold Director
08111905157
PIN BB : 75067CDD